Semangat warga Pondok Suguh Pertahankan Kelestarian Sungai Air beraw

Menampilkan satu-satunya kiriman.
  • Walhi Bengkulu Kemewahan Yang diisajikan Alam akan terasa sangat mahal kalau sudah Punah

    A. Pendahuluan
    B. Alur Proses
    Study potensi sungai ini dilakukan dengan 3 cara:
    1. Diskusi Kampung
    Diskusi kampung dilakukan pada tanggal 04 Juni 2009, bertempat di secretariat Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pundok Suguh Kabupaten Mukomuko. Pertemuan ini melibatkan perangkat desa dan warga (daftar hadir dan notulensi rapat terlampir).
    Inti dari pertemuan ini adalah mengeksplorasi keinginan masyarakat terhadap keberadaan sungai air berau di kecmatan podok suguh dan pentingnya sungai bagi kelangsungan hidup masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau pelestarian ritual budaya yang dijunjung masyarakat setempat yang bersentuhan langsung dengan sungai. Pada pertemuan itu juga disepakati bahwa keesokan harinya, jumat 05 juni 2009 akan melakukan pengamatan lapangan dengan cara menyusuri sungai dari hulu (kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat) sampai di titik-titik pemandian umum masyarakt. Tujuan dari dilakukan pengamatan ini adalah untuk mengetahui ancaman dan potensi yang mungkin untuk dilkukan demi kelestarian sungai, baik itu ancaman berupa aktivitas manusia atau aktivitas alam yang nantinya akan berpengaruh terhadap eksistensi sungai.
    2. Wawancara dari beberapa orang
    Wawancara dilakukan untuk meminta keterangan langsung dari masyarakat.
    3. Pengamatan lapangan
    Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukannya beberapa titik pemandian umum di tiga desa (Air Berau, Lubuk Bento dan Pondok suguh) yang mana tempat pemandian umum ini adalah aliran sungai air berau. Selain mandi, untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak serta keperluan rumah tangga lainnya masyarakat juga bergantung pada aliran sungai ini. Tak kala pentingnya, masyarakat air beau dan desa sekitarnya menggunakan sungai ini untuk melangsungkan ritual adat yang selalu terjaga turun temurun.

    C. Hasil Temuan
    1. Sungai bagi masyarakat
    a. Kelangsungan hidup
    Pentingnya sungai bagi masyarakat desa air berau, lubuk bento, pondok suguh serta beberapa desa lainnya di kecamatan pondok suguh adalah untuk kelangsungan hidup sehari-hari seperti kebutuhan pokok air bersih (mandi, cuci, air minum dan keperluan rumah tangga lainnya) yang bersumber dari aliran sungai air berau. Untuk menunjang kehidupan, masyarakat juga memanfaatkan sungai ini sebagai sumber penghasilan (menangkap ikan yang dilakukan secara tradisional (jaring,jala dan tombak).
    Aktivitas masyarakat terhadap sungai terlihat pada pagi hari, siang hari dan sore hari. Secara ramai masyarakat turun kesungai dengan berbagai aktivitas (mandi, cuci dan mengambil air minum dengan menggunakan penampung (jerigen/grebo) yang kemudian di angkat kerumah untuk keperluan rumah tangga lainnya. Sedangkan untuk pemanfaatan hasil sungai (ikan dan biota sungai laiinnya), dilakukan masyarakat secara berkala sesuai dengan musim. Dan penangkapan ini dilakukan dibagian hulu sungai dengan menggunakan perahu. Biasanya masyarakat di dalam melakukan penangkapan ikan ini membentuk kelompok (2-4 orang) selama 2-3 hari. Hasil dari tangkapan tersebut disalai (diasap) agar hasiil tangkapan tetap bisa di manfaatkan.
    b. Kelansungan budaya
    Tidak kala pentingnya, aliran sungai air berau digunakan untuk pelaksanaan ritual budaya yang terus terjaga secara turun temurun. Keterlibatan sungai air berau ini untuk kepentingan budaya sudah ada sejak zaman nenek monyang mereka (menurut keterangan juru kunci sungai air berau, nenek maridun). Ritual adat yang dilaukan masyarakat sekitar sungai air berau antara lain:
    - Mandi balimau
    Mandi balimau (mandi di sungai secara bersama-sama dengan menggunakan limau atau jeuk). Ritual ini dilakukan untuk membersihkan diri setiiap menyambut hari-hari besar keagamaan seperti bulan ramadhan, idul fitri, mauled nabi, bulan rajab. Untuk menambut bulan ramadhan, biasanya masyarakat melakukan mandi balimau secara bersama-sama sehari sebelum bulan ramadhan tiba. Tujuannya agar di dalam menjalankan ibadah baik badan maupun pikiran selalu terjaga dan tetap suci dan bersih. Begitu pula hari besar agama lainnya. Menariknya dari ritual mandi balimau ini, dilakukan secara bersama-sama di tempat-tempat pemandian umum yang ada di aliran sungai air berau.
    - Mao anak kayia mani
    Memandikan anak yang baru lahir kesungai, dilakukan setelah anak tesebut berumur 7 hari atau setelah melepas tali pusat. Ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan kotoran anak selama di dalam kandungan dan agar anak tersebut bersih setelah dia turun kedunia.
    - Anak dagho, anak pulay kayia mani
    - Nyucuwa ayia

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Desa Ku Tercinta is proudly powered by Blogger